![]() |
sumber gambar: tempo |
Kalau kasus
yang satu ini kebangetan kalau sampai ga tau. Universitas lho… barometer
pendidikan kita. Jual ijazah..???? oh my god!!! Apa kata dunia coba??
Sebenernya kasus
seperti ini sudah ada sejak puluhan tahun silam. Karna sulitnya orang dengan
kemampuan minimalis mencari kerja, banyak pihak yang memanfaatkan keadaan untuk
bisnis kotor ini. Gw sih tau dari dulu. Segala ijazah di jual lho. Bahkan mulai
dari ijazah SD. Dengan harga bervariasi. Mulai ratusan ribu hingga puluhan juta
rupiah.
Dan disinilah
puncak kebobrokan dunia pendidikan dapat di lihat.
Penyebabnya
apa? Kok bisa gitu?
Semua ini
karna kita manusia. Yang retan terhadap godaan harta, tahta, dan wanita (bagi
laki-laki).
Gw terus
terang lulusan MA, dari daerah yang trpencil di lampung sana. Dan dari waktu
sekolah gw sadar. Bukan kemampuan siswa yang di ukur untuk menentukan hasil. Tapi
seberapa besar kontribusi orang tua siswa dalam pengumpulan dana sekolah,
seberapa dekatnya siswa dengan guru, dan seberapa populernya siswa di
kalangannya. Ga perduli siswa itu pintar, nilai tinggi, kalau dia sering telat
bayar uang sekolah, bandel, dan bengal. Dia ga akan pernah dapat peringkat 1. Awalnya
gw ga kuliah ya karna itu, dulu gw mikir buat apa kuliah?? Kalau Cuma jadi
boneka para dosen??
Ahirnya gw
pilih mempelajari semuanya secara otodidak, dari buku dan tanya-tanya. Mengembangkan
diri dari pengalaman hidup, dan membuktikan diri bahwa lulusan MA ga kalah
dengan lulusan universitas. Dan buktinya dengan ijazah MA, gw bisa di terima
kerja dan gw bisa melakukan apa yang di standarkan perusahaan hanya untuk para
sarjana. Di sisi lain, banyak sarjana yang gagal untuk itu. #bangga.
Penyebabnya
mari kita lihat ke jogja.
Berapa banyak
kertas yang di tempel untuk “membantu” pembuatan skripsi. Hasilnya, dari berapa
juta lulusan universitas. Hanya sedikit yang menghasilkan skripsi yang memang
berguna, yang 90% Cuma copas doang dari google atau memutar balikkan kata dari
skripsi kakak tingkat,bahkan teman seangkatan. #menyedihkan.
Padahal,
menurut gw. Kalau 1 skripsi itu menghasilkan ilmu atau perkembangan baru yang
bermanfaat. Kaga kebayang deh betapa majunya indonesia. Tapi karna dapet ijazah
Cuma gara” bayar uang kuliah dan dekat sama dosen ya begini hasilnya. Bahkan menurut
banyak nara sumber gw, kuliah itu ga penting dapet ilmu apa enggak. Yang penting
pulang bawa ijazah, foto pake toga, dan nantinya kerja di jabatan yang mapan
modal ijazah. #NOBRAIN.
Banyak alasan
akademisi untuk yang satu ini. Mulai dari jenuh, atau paling banyak mereka di
suruh ortu kuliah di jurusan yang buka passionnya. Kembali lagi,. Orang tua
macam apa ini??? Sepertinya ini orang tua yang ada di bagian pertama.
Kemudian aggapan
kolot bahwa dengan uang, posisi apapun bisa di daptkan. Memang kenyataan,
berapa banyak guru PNS yang nembak doang SKnya?, berapa banyak guru yang bahkan
datang ke sekolah Cuma untuk memberikan catatan dan ngomong ga penting di depan
murid. Guru yang bahkan menurut gw ga memberi petunjuk yang benar untuk para
muridnya. Bukan Cuma guru, seluruh jajaran PNS banyak yang bahkan untuk
mengerjakan pekerjaanyapun tidak tau, kemudian menyuruh orang lain yang
mengerjakannya dengan imbalan. Kemudian dia mencari cara menggunakan uang yang
bukan haknya untuk menutupi kebutuhannya. Loh,,??kok melenceng dari topik ya??
#gajelas.
Bahkan ada
lho guru pns yang ga pernah ngajar. Mereka ambil gaji PNS dan bayar tenaga
honorer untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Bangsat banget kan??.
Hey guru,
sampai kapan budaya buruk ini kalian tanamkan untuk para murid?? Yang harus
kalian tau adalah 1 guru yang mengajar hal buruk. Itu akan menghasilkan ratusan
guru yang buruk di generasi selanjutnya. Ilmu adalah amal jariah. Apa ga takut
dosamu ngalir terus bahkan sampai kalian mati nanti??
Yang jelas
kalian para gurulah nomer 2 setelah orang tua yang bertanggung jawab akan
mayoritas kejadian bi bumi ini. Karna kalian sanggup memberi doktrin mulai dari
generasi termuda. Karna bahkan orang tuapun adalah hasil didikan guru- guru terdahulu.
Mulailah mengajarkan hal yang baik dari sekarang. Jangan Cuma mengajarkan. Tapi
juga menyomtohkan bagaimana seharusnya hidup dalam kebaikan. Jangan menjadi
guru jika yang kalian inginkan hanya gaji. Karna jika gaji yang kalian
inginkan, kalian hanya mengajarkan cara demo kenaikan gaji pada para murid. Tapi
jadilah guru karna kalian memang mau melakukannya walaupun tanpa di gaji.
Rejeki bukan hanya dari gaji guru kok. Kalian bisa buka usaha lain dan itu
sekalian mencontohkan kepada murid, apa yang harus mereka lakukan nanti.
#perbaikimoralguru
0 comments:
Post a Comment